Karena Alasan Kemanusiaan, TIWA Taiwan Datangkan 2 Adik PMI Ini Demi Menyelamatkan Nyawanya Dengan Biaya NT$400.000, Walaupun Sejatinya Kondisi Tak Memungkinkan Karena Pandemi
Taiwan, Nina Herlina, seorang PMI di Taiwan yang divonis penyakit Aplastic Anemia oleh tim medis, untuk menyelamatkan nyawanya tim dokter mengatakan salah satu jalan adalah melakukan transplantasi sumsun tulang, sedangkan yang cocok sebagai pendonor biasanya saudaranya sendiri, untuk itu TIWA mendatangkan kedua adik Nina pada tanggal 2 Juni lalu.
Kedua adik Nina bersama ibunya begitu memasuki Taiwan mereka langsung dijemput oleh mobil khusus anti-epidemi menuju RS Veteran Taipei melakukan pengambilan darah untuk diperiksa. Pada keesokan harinya hasil dari tes COVID-19 sudah keluar, mereka dinyatakan negatif.
Sebagaimana dilansir Yahoo News (12/6), dari hasil beberapa test darah yang dilakukan tim medis, darah adik Nina yang berumur lima tahun secara kebetulan cocok dengan milik Nina sehingga ia bisa melakukan transpalasi sumsum tulang untuk menyelamatkan nyawa kakaknya.
[post_ads]
Sesuai kebijakan otoritas Taiwan, mereka bertiga saat ini sedang menjalani karantina selama 14 hari. Apabila masa karantina sudah berakhir dan pengambilan sampel kedua adalah negatif, adik perempuan Nina yang kecil mulai dirawat di rumah sakit untuk menyumbangkan sel induk, sementara Lina sebelum melakukan operasi juga dirawat di rumah sakit terlebih dahulu untuk menjalani tes pra-transplantasi serta melakukan beberapa persiapan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nina Herlina divonis Sakit Anemia Aplastic, untuk menyembuhkan penyakitnya ialah dengan melakukan transpalasi sumsum tulang. Sementara peluang terbesar sebagai pendonor adalah kedua adiknya yang posisinya di Indonesia. Sedangkan untuk mendatangkan mereka membutuhkan anggaran biaya sekitar NTD 400.000.
[post_ads_2]
Untuk itu, demi menyelamatkan nyawa Nina TIWA mengadakan open donasi penggalangan dana supaya bisa mendatangkan kedua adiknya yang masih berusia lima tahun dan empat belas tahun. Dalam waktu beberapa hari, donasi yang dikumpulkan sudah melampaui target yang ditentukan.
Beruntung sekali, untuk pengurusan dokumen di Indonesia lancar dan pada tanggal 29 Mei paspor mereka bertiga selesai. Hari berikutnya mereka menuju Jakarta untuk mengurus visa.
Selain itu atas bantuan dan kerjasama dari kementerian luar negeri, Pusat pengendalian penyakit, Departemen Imgrasi, KDEI Taipei serta TETO Jakarta sehingga mereka bisa secepatnya diterbangkan dan pada tanggal 2 Juni sudah mendarat dengan selamat di bandara Taoyuan, Taiwan.
translator: hanitw