Menaker Ida Fauziyah: 88.973 TKI Siap Diterbangkan Untuk Jemput Devisa Rp 3,8 Triliun
SUARABMI - Sebanyak 88.973 calon tenaga kerja Indonesia TKI siap dikirim ke luar negara setelah penghentian sementara penempatan pekerja ke luar negeri dicabut. Namun pembukaan tersebut dilakukan bertahap dan masih terbatas pada 14 negara.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan dibukanya penempatan pekerja Indonesia ke 14 negara berpotensi mendapatkan devisa bagi Indonesia senilai Rp 3,8 triliun.
[post_ads]
"Kalau berdasarkan data dari BP2MI, jumlah remitansi pada tahun 2019 sebesar Rp 160 triliun dari 3.742.440 tenaga kerja Indonesia. Berdasar data tersebut maka jika CPMI yang akan berangkat itu 88.973 maka akan berpotensi mendapatkan devisa sekitar Rp 3,8 triliun," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2020).
Sebanyak 88.973 yang siap diterbangkan adalah calon tenaga kerja Indonesia yang berdasarkan data dari BP2MI telah terdaftar di Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI) dan siap berangkat.
"Siap berangkat itu artinya sudah melalui proses tahapan-tahapan sebagai syarat untuk bekerja ke luar negeri, mulai dari registrasi, pelatihan, uji kompetensi, pemeriksaan kesehatan, sudah mempunyai visa, dan lain-lain," sebutnya.
[post_ads_2]
Lebih lanjut, Ida menjelaskan pembukaan kembali penempatan pekerja migran Indonesia ke negara penempatan akan dilakukan secara bertahap. Pentahapannya berdasarkan negara penempatan yang sudah dapat menerima PMI, sepanjang penerapan protokol kesehatan tidak merugikan calon pekerja.
Kemudian pentahapan berdasarkan sektor pekerjaan dengan mempertimbangkan tingkat kerentanan pekerja migran terharap risiko terpapar COVID-19.
"Kemudian pentahapan berdasarkan tahapan proses penempatan. Yang ketiga pentahapan itu berdasarkan jenis pekerjaan pekerja migran," tambahnya.
sumber: detiknews