Nelangsa di Negeri Orang, 18 Tahun Dilarang Pulang dan Diperlakukan Kasar Majikannya dan Digaji Cuma 3,8 Juta Saja, Mbak Ini Terselamatnya Berkat Media Sosial
Saudi Arabia, Surani (45), PMI asal asal Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah harus alami hidup nelangsa di negeri orang selama bertahun - tahun karena majikannya yang 'gemblung'.
Surani yang bekerja di Saudi Arabia ini disekap majikannya dan dilarang pulang hingga 18 tahun lamanya. Ia sering sekali dikunci didalam kamar dan tak dikasih makan oleh majikannya. Sungguh tega majikan itu.
Namun, setelah 18 tahun bertahan dengan kondisi demikian, ia akhirnya mendapat keajaiban dan pertolongan melalui media sosial.
Melalui video yang diunggah dalam akun Facebook Ahyar Doank, Surani menceritakan kisahnya yang memprihatinkan selama bekerja mencari nafkah di negeri Arab tersebut. Dalam video tersebut dia mengaku telah 18 tahun bekerja tanpa boleh pulang sama sekali.
[post_ads]
Bahkan dalam video pengakuannya ia hanya dibayar 1.000 Riyal atau sekitar Rp 3,8 juta. Tak hanya itu, dia juga mengaku sering disiksa majikannya dan sering tak diberi makan.
Adik Surani, Purwanto membenarkan bahwa wanita dalam video viral itu adalah kakaknya. Dia menyebut sang kakak telah sangat lama pergi keluar Sragen sebagai TKW di Arab Saudi.
“Surani terakhir pulang itu tahun 2002. Sejak saat itu berangkat lagi dan tidak pulang sampai sekarang,” katanya seperti dilansir Solopos pada Rabu (1/7/2020).
Purwanto mengatakan, pada awalnya sang kakak krasan bekerja sebagai TKW di Arab Saudi karena mempunyai majikan yang baik.
“Namun tahun 2016 majikannya meninggal. Surani kemudian ikut bekerja di salah satu anak majikannya tersebut. Sejak saat itu kondisinya sudah mulai berubah,” jelasnya.
Setelah itu, selama 3 bulan berikutnya Surani mendapat perlakuan tidak baik dari majikan barunya. Dia kerap dimarahi hingga disekap dalam kamar.
“Kalau majikannya marah, Surani dikurung di kamar. Biasanya sampai 2 malam tanpa dikasih makan. Kakak saya sering cerita, dia sering hanya bertahan dengan minum air di bak mandi dalam kamar karena tidak diberi sekadar air minum."
Surani hanya diizinkan keluar kamar untuk bekerja. Mulai dari memasak hingga membersihkan rumah. Setelah itu dia pun kembali dikurung di kamar.
[post_ads_2]
“Memasak pun ditungguin majikannya. Setelah selesai dikunci lagi di kamar. Kakak saya sering cerita bertahan hidup di kamar hanya selama dua hari dengan sepotong roti. Pernah juga hanya makan garam dan minum air bak mandi,” katanya.
Walau dikurung di kamar, Surani tetap diizinkan mengakses ponselnya sehingga bisa berkomunikasi dengan keluarga. Di saat itulah Purwanto menyarankan kepada sang kakak untuk membuat video agar bisa diunggah di media sosial.
“Awalnya dia takut. Tapi setelah ada pendampingan dari grup BMI (Buruh Migran Indonesia) dia mau bikin video yang akhirnya ramai di media sosial tersebut,” ujar Purwanto.
Purwanto mengaku sempat menghubungi pihak KJRI di Arab Saudi sekitar sebulan lalu. Namun, dia mendapat jawaban yang tidak memuaskan. Kini, setelah video tersebut viral, Surani dikabarkan telah dijemput pihak KJRI Jeddah dan segera dipulangkan ke Indonesia sekitar dua pekan ke depan.
“Sekarang posisi di KJRI Jeddah. Lega kakak saya bisa dipulangkan dengan selamat,” katanya.