Punya Rumah Mewah dan Penghasilan Tambahan Dari Youtube, 4 TKI TKW Korea Ini Perlu Dicontoh, Simak Tips Suksesnya Sebelum Menikah
Korea, Menjadi pekerja migran Indonesia diluar negeri masih menjadi daya tarik kuat bagi warga Indonesia karena selain gaji yang menjanjikan juga adanya kesempatan mencari penghasilan tambahan seperti menjadi Youtuber dan lainnya.
Sebagaimana kisah yang dialami oleh 4 orang ini, yang menjadi youtuber sukses Korea Selatan. Mereka adalah Wachid Riono (Wahoru), Nindi Yusinta, Sugeng Triyono dan Leli Lestari.
Kehidupan di Korea yang selalu menarik untuk dinikmati, membuat mereka mudah membuat konten yang diminati banyak orang.
[post_ads]
Cerita sukses itu datang dari laki - laki bernama Sugeng Triyono yang terkenal di YouTube dengan nama akun Sugeng Azka. Subscriber YouTube Sugeng Azka sudah lebih dari 77 ribu. Berbagai video yang diunggahnya ke YouTube yang berkisah tentang kesehariannya di Korsel, total sudah ditonton lebih dari 15 juta kali.
Beberapa videonya yang ditonton banyak pengguna YouTube di antaranya berjudul: Tempat Tinggal TKI Korea yang di Kontainer, Rincian Gaji TKI di Korea, Makan Siang di Pabrik Korea Selatan.
Berkat pekerjaannya sebagai TKI dan eksistensinya sebagai YouTuber, Sugeng kini bisa memiliki rumah sendiri di kampung halamannya Tegal. Pria yang bekerja di pabrik membuat pipa pemanas ruangan itu pun berniat resign menjadi TKI di Korsel.
Menikmati dari hasil membuat konten di YouTube pula dialami TKI di Korsel, Wachid Riono ataupun lebih dikenal dengan sebutan Wahoru. Wahoru yang berusaha jadi YouTuber semenjak 2018, mempunyai lebih dari 15 ribu subscriber di YouTube.
[post_ads_2]
"Dalihnya YouTube itu kan penghasilannya dari iklan, iklan Korea itu kan mahal. Jadinya viewsnya sedikit tetapi bisa dollarnya banyak. Jadi masih lanjut hingga saat ini," ucap laki- laki yang bekerja di bagian mesin di salah satu industri di Korea Selatan itu.
Menemukan profit dari adsense juga dialami TKI asal Blitar Nindi Yusinya. Lewat bermacam kontennya perihal Korea, Nindi mempunyai lebih dari 22 ribu subscriber di YouTube.
"Dari materi, sejujurnya belum ada. Meski telah dapat hasil dari adsense tetapi uangnya belum dapat dicairin. Kalau hasilnya sih, kebahagiaan. Sebab saat ini aku telah ada di Indonesia serta bener aja.. video- videoku dahulu dapat menyembuhkan sedikit rasa kangen serupa Korea," tutur Nindi dikala dihubungi Wolipop, Jumat( 3 atau 7 atau 2020).
Nah, kamu mau jadi Youtuber atau jadi Facebooker? Kedua - duanya sekarang bisa diuangkan alias di metisasi. Namun TIK TOK yang begitu digemari belum bisa dimonetisasi. Pilih mana?