SUARABMI - Kamali (nama panggilan), seorang pekerja migran asal Indonesia di Taiwan harus menerima hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan 2 tahun serta denda hingga 780 ribu NT karena menyebabkan kecelakaan yang melibatkan orang Taiwan, putusan keluar kemarin (30/8).
Kamali adalah PMI yang bekerja di kawasan Industri Yongkang, Tainan. Saat kejadian, 5 Februari tahun lalu, ia diketahui menyeberang jalan dikawasan jalan Beimen sembarangan, tidak melalui zebra cros yang tersedia. Kamali adalah orang desa dan tidak begitu paham masalah seperti ini yang menurutnya sepi tidak masalah. [post_ads]
Saat menyeberang, tiba - tiba ada sebuah sepeda motor yang dikendarai Chen dijalan tersebut. Chen yang kaget dan tidak bisa menghindar akhirnya menubruk Kamali hingga mereka tersungkur ditanah.
Zheng yang saat itu diboncengkan Chen juga terlempar agar jauh hingga ditabrak mobil yang dikendarai Lei dari arah belakang hingga menyebabkan Zheng mengalami luka pada otak, dada dan patah tulang pangkal tengkorak. Zheng meninggal dunia saat ia dilarikan kerumah sakit untuk upaya penyelamatan.
Dari kronologi ini, pengadilan distrik Tainan menyatakan bahwa Kamali adalah penyebab kecelakaan tersebut dan ia dijatuhi hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan 2 tahun atas kelalaian yang menyebabkan kematian. (red-jika dalam 2 tahun ia melakukan kesalahan lagi, maka ia akan dipenjara 6 bulan kurungan).
Dalam pengadilan dan selama pemeriksaan dan penyelidikan, Kamali mengakui ia salah dan ia menerima apapun keputusan dan permintaan keluarga korban.
Keluarga korban lantas meminta kompensasi atau uang damai sebesar NT$ 780.000 dari Kamali, telah dibayarkan diawal sebesar NT$120.000 dan sisanya NT$660.000 dibayarkan dengan cara dicicil setiap bulannya. [post_ads_2]
Tak disebutkan berapa bulan Kamali harus melunasi tuntutan keluarga korban ini dan atas kesepakatan ini, kasusnya ditutup.
Kasus - kasus yang sebenarnya memberatkan PMI seperti ini sangatlah banyak terjadi. PMI yang tujuan awalnya memperbaiki perekonomian, tidak sedikit yang harus kuras harta bendanya karena sedikit kesalahan yang sebenarnya mereka tidak sengaja.
Mereka mau meminta tolong, bak buah simalakama. Sewa pengacara harus bayar mahal sedangkan mereka datang untuk mencari nafkah bukan menghamburkan uang, minta bantuan ke perwakilan pemerintah terkadang juga slow respon.
Sebagai pendatang dari kalangan bawah, kita harus sangat berhati - hati dinegara orang, karena kesalahan sedikit kita bisa menjadi bomerang bagi kita dimasa depan.
COMMENTS