Modal 1 Juta, Mantan TKW Hongkong Ini Bisa Dapat Untung 23 Juta Hanya Dari Jualan Nasi Tiwul, Pelanggannya TKI Hongkong dan Taiwan
SUARABMI - Siti Maryam tak pernah menyangka akan menjadi pengusaha sukses di bidang kuliner tiwul. Sebab, warga Desa Lipursari, Wonosobo, Jawa Tengah, itu pernah sangat membenci tiwul.
Hal itu terjadi ketika Siti masih bersekolah. Saat itu Siti dibekali tiwul oleh ibunya. Dia harus menjual tiwul itu. Rasa malu berubah menjadi benci. Apalagi dia dicekoki tiwul setiap hari.
Ketika dewasa, Siti sempat merantau ke Hong Kong. Dia menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Setelah delapan tahun menjadi TKI, Siti akhirnya pulang ke kampung halamannya. Pernikahan mengubah segalanya. Mahligai rumah tangga menjadi titik balik kehidupannya.
[post_ads]
Suaminya selalu meminta dibuatkan tiwul setiap hari. Dari situlah muncul ide untuk menjalankan bisnis. Siti lantas mencari referensi di internet. Dia mencoba membuat tiwul dengan varian yang berbeda.
Siti hanya bermodalkan uang Rp 1 juta. Dia membangun usaha dengan nama Tiwul Mari. Dia sempat berulang kali mengalami kegagalan. Siti membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan tiwul sesuai dengan keinginannya.
Berkat kerja keras dan keuletannya, Siti bisa memproduksi beberapa varian tiwul. Di antaranya adalah stroberi, pandan, dan gula jawa. Dia juga memproduksi tiwul khusus untuk penderita diabetes. Usaha yang digeluti Siti terus berkembang. Dalam sehari dia bisa menghabiskan 300 kilogram singkong sebagai bahan dasar.
[post_ads_2]
Area pemasarannya pun makin luas. Bahkan tiwul yang diproduksi Siti sudah menembus Hong Kong dan Taiwan.
Dia pun sudah bisa membangun rumah. Selain itu, dia juga memiliki 20 petani binaan. Tidak hanya itu, Siti juga bisa membangun 15 perpustakaan kecil di beberapa titik. “Omzet sekarang sekitar Rp 23 juta,” kata Siti sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Jemput Rezeki, Selasa (4/8).
Sandiaga Uno yang menjadi host Jemput Rezeki pun mengapresiasi kegigihan Siti menjalankan usaha. “Kita nggak boleh cepat putus asa. Jatuh bangun itu biasa,” kata Sandiaga.
source: genpi, jemput rejeki
COMMENTS