Ketua Perkumpulan Majikan Taiwan Menghimbau Majikan dan Pasien untuk Tidak Lagi Ambil TKW asal Indonesia, Karena Semua Biaya Ditanggung Majikan
SUARABMI - Ketua Asosiasi Buruh International dan Perkumpulan Majikan se-Taiwan (TIWER), Lai Yu-song menyerukan kepada seluruh majikan dan pasien di Taiwan untuk sepenuhnya menghentikan dan mencabut perekrutan pekerja Migran Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Lai Yu-song melalui postingan di group TIWER (18/9/2020) yang menuai banyak pro kontra dari para netizen.
[post_ads]
Menurut Lai Yu-song, baik itu hak sebagai majikan maupun pasien atau orang yang dirawat tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah, sementara biaya merekrut PMI mahal belum tentu kinerjanya bagus, minta pindah semaunya, permasalahan kabur tidak di atasi.
Apabila PMI yang mau bekerja ke Taiwan tidak perlu menanggung biaya atau zero cost, sementara biaya perekrutan PMI dibebankan ke majikan, maka akan menambah beban bagi majikan terutama masalah biaya.
Lebih lanjut Lai Yu-song mengatakan, hingga pertemuan kemarin (18/9) badan pengembangan tenaga kerja kementerian tenaga kerja (WDA) menunjukkan hasilnya bahwa depnaker belum menerima pemberitahuan dari pemerintah Indonesia dan belum memulai mekanisme konsultasi dengan Indonesia.
[post_ads_2]
Sebaliknya, Indonesia sudah mengeluarkan peraturan yang memutuskan bahwa mulai bulan November Calon Pekerja Migran (CPMI) yang akan bekerja ke luar negeri bebas biaya atau zero cost.
Akan tetapi, kekuatan dari pemerintah Indonesia, ditambah kelambanan dari depnaker Taiwan, Lai Yu-song dengan berat hati namun tegas mengajukan himbauan kepada semua majikan dan pasien untuk bersatu dan sepenuhnya membekukan (stop) untuk merekrut PMI.
Penulis haniTW, mbokcikrakcom
COMMENTS