Menaker temui dubes Korsel Rayu Pembukaan Korea, BP2MI Temui Teto Rayu Taiwan Agar Buka Juga
SUARABMI - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah terus mengupayakan pembukaan kembali penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan dengan adanya peluang setelah dikeluarkannya surat dari Minister of Employment and Labour (MoEL) Negeri Ginseng itu pada September 2021.
"Mewakili Pemerintah Indonesia, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Pemerintah Korea atas kerja sama yang terjalin baik selama ini, khususnya di bidang penempatan dan pelindungan PMI secara Goverment to Goverment melalui EPS sejak tahun 2008," kata Menaker Ida dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
[post_ads]
Hal itu dia sampaikan Menaker ketika melakukan pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-Sung, di Jakarta, Kamis (30/9).
Ida menjelaskan bahwa surat tersebut memuat peluang untuk menempatkan PMI melalui skema Employment Permitt System (EPS) pada industri manufaktur dengan kuota mencapai 2.139 orang.
"Pada awal September kami telah menerima surat dari MoEL atas kuota penempatan sebanyak 2.139 orang pada 2021. Sekali lagi terima kasih kepada Korea yang telah memberikan kesempatan penempatan ini. Ini menunjukkan ada demand dari Pemerintah Korea dan Indonesia pun memiliki supply PMI untuk dapat ditempatkan di Korea," ujar Ida.
[post_ads_2]
Sementara itu, dikesempatan lain BP2MI juga melakukan rayuan kepada Taiwan melalui Teto di Jakarta. “Membaiknya situasi penanganan COVID-19 di Indonesia sudah kami laporkan kepada Pemerintah Taiwan. Kami harap hal ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi Pemerintah Taiwan untuk membuka kembali kesempatan kerja bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Selanjutnya, TETO akan meminta evaluasi terkait hal tersebut dari Pemerintah Taiwan,” ujar Brian Ko, Head of Consular Services dari TETO.
Benny berharap dari pertemuan kali ini dengan TETO, Pemerintah Taiwan akan memutuskan hal yang terbaik bagi Indonesia, terutama bagi CPMI yang tertunda keberangkatannya ke Taiwan.
"Kita akan terus bekerja, tidak pernah mengenal henti, dan berjuang sepenuhnya untuk para PMI. Semoga perjuangan kita semua dalam waktu dekat atau kapanpun sesuai keputusan Pemerintah Taiwan dapat berbuah baik,” tutup Benny.
COMMENTS